Baru 2-3% Orang Indonesia Pakai Asuransi

Jakarta: Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan tingkat penetrasi asuransi Indonesia masih rendah, yakni sulit lepas dari kisaran 2-3 persen. Angka tersebut menempatkan Indonesia di posisi dua terendah untuk penetrasi asuransi di antara negara-negara ASEAN.

Penyebab dari rendahnya pengguna asuransi di Indonesia, di antaranya karena kurangnya literasi dan rumitnya pendaftaran.

Dari fakta tersebut, situs travel on demand Traveloka meluncurkan Traveloka Protect yang menawarkan berbagai produk asuransi yang sesuai untuk masyarakat Indonesia.

"Dengan memperkenalkan Traveloka Protect, kami ingin menjadi bagian dari perjalanan dan gaya hidup pengguna dengan memberikan perlindungan yang menyeluruh. Kelebihannya, pengguna tak akan dibebani oleh proses admintrasi yang rumit, hanya butuh beberapa menit saja untuk mendapatkan perlindungan," ujar SVP of Insurance and Partnership, Traveloka Yady Guitana seperti sitat medcom.id, Senin (2/9/2019).

Yady memaparkan Traveloka Protect menawarkan dua kategori asuransi yakni Asuransi Perjalanan dan Asuransi Jiwa. Sebagai produk terbaru, kata Yady, Traveloka memiliki keunggulan proses pembelian yang mudah.

"Pengguna tidak akan dibebani pemeriksaan kesehatan, dan Traveloka menjamin penerimaan untuk semua pengguna yang berusia 18-69 tahun. Tidak perlu khawatir dengan proses administrasi yang rumit, dengan Traveloka Protect, para pengguna hanya memerlukan satu genggaman dan beberapa menit saja, langsung terlindungi," papar dia.

Rendahnya penetrasi asuransi sebelumnya juga dibenarkan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Guna tumbuh maksimal, Wimboh mengimbau industri asuransi untuk mengedepankan teknologi.

"Asuransi yang tidak menerapkan teknologi akan kesulitan dalam mengakses pelanggannya. Artinya memang harus punya teknologi untuk bisa masuk ke remote area," jelas dia, belum lama ini.

RRN/MCI